
- Bupati Siak Alfedri Sebut Banyak Santri Jadi Tokoh Penting Bangsa
- Raih 18 Medali di POPDA Ke-15 Provinsi Riau 2022, Siak Duduki Peringkat 3
- Kerja Sama Daerah Penting untuk Membantu Perekonomian Kabupaten Bengkalis
- Babinsa Koramil 02/Sungai Apit Serda L.J Purba Patroli Karhutla Di Kampung Sungai Rawa
- Cegah Sebaran Covid-19, Anggota Koramil 02/Sungai Apit Laksanakan Patroli
- Lepas Keberangkatan JCH Asal Siak, Bupati Alfedri Mohon Doa untuk Keberkahan Kabupaten Siak
- Bujang Kampung ke-19 di Muara Kelantan, Dihadiri Utusan Lembaga Pertanahan Belanda
- Anggota Koramil 02/Sungai Apit Giat Patroli Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19
- Hari Ini, Babinsa Koramil 02/Sungai Apit Kopda A Saifudin Patroli Penanggulangan Karhutla
- Rumah Purnawirawan dan Warakawuri Disambangi Kapolres Inhu
Dampak Ekonomi di Tengah Pendemi Covid-19

Keterangan Gambar : Moh. Rofiq Risandi
BERMADAH.CO.ID - Infeksi virus corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus tersebut. Indonesia berada di urutan 36 dari 215 negara yang sudah terpapar (Menurut data WHO).
Covid-19 yang merebak di Indonesia tidak hanya berdampak serius pada kesehatan masyarakat, namun juga mengancam stabilitas ekonomi.
Upaya mengatasi penyebaran corona juga sudah gencar dilakukan oleh pemerintah, mulai dari menerapkan physical distancing dan kini telah ditingkatkan menjadi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Menurut Pemenkes Nomor 9 Tahun 2020, PSBB Merupakan Pembatasan Kegiatan Tertentu Penduduk Suatu Wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19. Tujuannya yaitu mencegah penyebaran Covid-19 di suatu wilayah. Kini sudah secara resmi diterapkan oleh pemerintah.
Kebijakan tersebut meningkatkan resiko sektor industri menghadapi gangguan signifikan dari sisi rantai pasok, tenaga kerja, kesinambungan bisnis hingga arus kas usaha mereka.
Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani mengatakan kunci untuk bertahan adalah tetap optimistis dan selalu beradaptasi dengan keadaan.
Pengusaha yang dapat menyusun rencana terstruktur baik di masa pandemi ini maupun setelah krisis mereda akan mampu bergerak lebih cepat kembali pada trajektori pertumbuhan seperti semula.
Pandemi Covid-19 ini mengakibatkan terganggunya hampir semua industri bisnis dari berbagi sektor, kecuali bidang kesehatan, dan mengubah perilaku masyarakat dunia di semua kalangan. Ini menjadi tantangan yang sangat berat untuk ke depan, dimana selain menghadapi pandemi virus corona, bisnis ini dihadapkan pula dengan saatnya masuk puasa dan lebaran, serta adanya tahun ajaran baru sekolah.
Kendati begitu, dalam keadaan saat ini juga memunculkan peluang dan harapan, yakni seperti yang dikatakan oleh Honorary Founder of IMA Hermawan Kartajaya, tidak semua sektor bisnis pun anjlok.
Ada sektor-sektor relevan yang justru bisnisnya membaik. Sebut saja sektor medis dan kesehatan, perdagangan online atau e-commerce, sampai fast moving consumer goods (FMGC) seperti obat-obatan, barang elektronik, produk makanan dan minuman kemasan.
Apalagi produk FMCG yang sangat kuat di offline kini harus beralih distribusinya secara daring. Beberapa produk mulai beradaptasi dengan penjualan via e-commerce, yang ternyata lonjakannya signifikan.
Di tengah berkecamuknya kehidupan masyarakat karena merebaknya virus corona, membuat setiap orang hidup dalam ketidakpastian (uncertainty) global. Oleh karena itu, kita harus memiliki kemampuan untuk berinovasi dengan menciptakan ide bisnis yang sesuai dengan kondisi saat ini.
Bahkan, setiap negara harus merespon perubahan alam dan persaingan teknologi secara terintegrasi dan komprehensif. Respon tersebut dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan politik global, mulai dari sektor publik, swasta, akademisi, hingga masyarakat sipil sehingga tantangan pandemi Covid-19 di era revolusi industri 4.0 saat ini dapat dikelola menjadi peluang.
Sebagaimana salah satu pengusaha sukses Indonesia Sandiaga Uno mengatakan: “Whenever There is Danger, There is Opportunity” yang artinya “Disetiap ada Bahaya disitu ada Peluang”.
Beberapa peluang bisnis yang dapat kita maksimalkan di tengah wabah Covid-19 di antaranya yaitu:
Munculnya Peluang Bisnis Online Baru (E-Business). Dengan kemajuan teknologi dan informasi yang terjadi, maka peluang membangun bisnis daring yang besar akan semakin memungkinkan. Bagaimana tidak, seiring dengan berkembangnya waktu, maka teknologi akan semakin berkembang. Dan hal tersebut tentunya dapat dimanfaatkan sebagai inovasi untuk mengembangkan bisnis akan semakin besar.
Di antara peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 antara lain adalah, bisnis jual beli daring dan on-demand service (contohnya: aplikasi Gofood dan Gosend).(***)
Oleh: Moh. Rofiq Risandi
Mahasiswa Universitas Islam Malang
Berita Terkait
- Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Satgas Pamtas Yonif 642 Berikan Bantuan Al-Quran dan Doa Bersama0
- Jumat 30 Oktober 2020, Riau Tambah 161 Kasus Terkonfirmasi Covid-19, 250 Dinyatakan Sembuh0
- BEM Unisma Gelar Pengabdian Masyarakat Bertajuk Eksekutif Muda Membangun Desa0
- PLN UIWRKR Terus Mendorong Optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga EBT0
- Ruas Jalintim Kembali Lancar, Pasca Dua Truck Tangki CPO Kecelakaan0
- Polsek Tampan Perketat Pengamanan di Pusat-Pusat Perbelanjaan0
- DKR Imbau DK Daerah yang Sudah Habis Masa Khimat Gelar Musenda0
- Pemerintah Sosialisasi UU Cipta Kerja0
- Berikut Rincian Penambahan Kasus Covid-19 di Riau 0
- Dua Truck Tangki Muatan CPO Bersenggolan di Jalintim, 20 Ton Minyak CPO Tumpah ke Jalan0
Berita Populer
- Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Tenggelam 300 Tahun, Kapal Harta Karun Senilai Rp240 Triliun Ditemukan
- Peran Forum Anak Siak Sangat Penting
- Dibangun dengan Dana Lebih Rp4 Triliun, Begini Kemewahan Rumah Termahal Sejagat
- Pesawat Jatuh Timpa Halaman Rumah, Seluruh Penumpang Tewas
- Ini Ramuan Ala Rumahan Atasi Kerutan di Bawah Mata
- Akhirnya, Bayi yang Ditemukan dalam Kantong Plastik, Kini Memiliki Orangtua Angkat
- Pelaku Begal Tewas Dicelurit Korbannya
- Dipadati Ribuan Jamaah, Ustadz Yusuf Mansur Ajak Umat Muslim Bali Bersedekah
- Jadi Mualaf dan Mulai Puasa, Kiper Timnas Swedia : Menjadi Muslim, Saya Menemukan Agama Yang Indah
