Mardianto Manan Soroti Pemandangan Tidak Sedap di Flyover Simpang Pasar Pagi Arengka
Jangan Ada Kesan Pembiaran Pemerintah Kota Pekanbaru

BERMADAH.CO.ID, PEKANBARU - Pemandangan yang mengganggu kenyamanan masyarakat kembali terlihat di Kota Pekanbaru. Beberapa orang terpaksa tidur di kolong flyover Simpang Pasar Pagi Arengka, yang merupakan kawasan ramai di kota ini. Foto kondisi tersebut diambil langsung dan menjadi sorotan DR. Mardianto, MT seorang pengamat tata kota, yang langsung mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab dan jangan ada kesan pembiaran ini.
Mardianto, yang mengabadikan foto tersebut melalui ponselnya, sangat menyayangkan kurangnya tindakan dari Pemerintah Kota Pekanbaru, terutama Dinas Sosial (Dinsos), yang seharusnya lebih aktif dalam menanggulangi masalah sosial seperti ini.
"Ini jelas harus ada pengawasan dari pemerintah kota, bukan dibiarkan seperti ini. Pemandangan seperti ini tentu tidak baik untuk pengunjung dan wisatawan yang datang ke Pekanbaru," ujar Mardianto.
Mardianto juga menyoroti ketidakmaksimalan Dinas Sosial dalam menjalankan tugasnya, mengingat ada Peraturan Daerah (Perda) Kota Pekanbaru Nomor 12 Tahun 2008 yang mengatur ketertiban sosial, termasuk pengemis dan gelandangan.
Selain itu, larangan mengemis di muka umum juga tercantum dalam Pasal 504 dan 505 KUHP, yang memberikan ancaman pidana bagi siapa saja yang mengemis di tempat umum. Menurut Mardianto, keberadaan gelandangan dan pengemis yang tidak tertangani dapat merusak ketertiban, kebersihan, kenyamanan, dan keamanan kota, bahkan berpotensi meningkatkan kriminalitas.
Mardianto kemudian menyarankan agar Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke OPD terkait, serta melakukan sidak ke jalan-jalan Kota Pekanbaru untuk memastikan apakah kota ini sudah benar-benar bebas dari gelandangan, pengamen, dan preman.
"Pemkot harus bekerja lebih nyata, bukan hanya sekadar seremonial. Pj Walikota harus bergerak dan menegaskan kepada seluruh dinas agar bekerja dengan serius, bukan hanya duduk di kantor menikmati AC yang sejuk," sindir Mardianto, menutup pesan kritisnya.
Masalah gelandangan dan pengemis di Pekanbaru membutuhkan penanganan yang lebih serius agar kota ini dapat terjaga ketertiban dan kenyamanannya, terutama bagi warga dan pengunjung yang datang.(***)
Berita Terkait
- Danrem 031/WB Brigjen TNI Sugiyono Jalin Silaturahmi dengan Forkopimda Kampar0
- Sehubungan Permintaan kepada P4TEN untuk Merevisi Iklan Terkait Kasus Hukum dan Korupsi0
- Peringatan Hari Pahlawan ke-65 di Pelalawan:Meneladani Semangat Kepahlawanan untuk Maju Bersama0
- Satlantas Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas dan Tertib Lalu Lintas Menjelang Pilkada 20240
- Fraksi Demokrat Berikan Pandangan Umum Terkait Pengantar Nota Keuangan APBD Inhu0
- Selasa 12 November, Babinsa Koramil 02/SA Follow up/mengunjungi anak Asuh Stunting0
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit Selasa 12 November0
- Menjaga Ketertiban Pilkada, Polsek Kuala Kampar Libatkan Pemuda di Kegiatan Cooling System0
- Pilkada Pelalawan 2024: Kapolres, KPU, Bawaslu, dan Paslon Kompak Jaga Ketertiban Kampanye0
- Masyarakat Tenayan Raya Dukung Penuh P4TEN pada 27 November Mendatang0
Berita Populer
- DR Karmila Sari Dorong Pengembangan SMAN Olahraga Riau
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Jumat 8 November
- Luncurkan Implementasi Layanan Elektronik se-Bali,Menteri AHY:BPN Siap Layani Masyarakat MakinCepat
- Penangkapan Jaringan Internasional Narkoba di Riau, Empat Tersangka Ditangkap
- Bangun Literasi Masyarakat Lewat Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
- Festival Pilkada Riau 2024
- 382 Personil Polri Diterjunkan untuk Pengamanan TPS Pilkada di Kabupaten Pelalawan
- Wisuda Unisi 2024, Momen Keberhasilan dan Harapan Baru bagi Lulusan
- Perubahan Tradisi Perkawinan Suku Petalangan di Desa Palas, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan
- Rombongan Kajati Riau Monev di Kejari Pelalawan
