▴Pelantikan Bupati Siak▴ Lonjakan Arus Nataru, Pengamat Maritim Ingatkan Bahaya Kebakaran Mobil Listrik di Kapal Feri

BERMADAH.CO.ID, JAKARTA — Menjelang masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, arus penumpang dan kendaraan di pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia diperkirakan melonjak tajam. Di tengah meningkatnya mobilitas tersebut, pengamat maritim DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa mengingatkan bahwa keselamatan pelayaran harus menjadi prioritas mutlak, terutama terkait risiko kebakaran kendaraan listrik di kapal feri.
“Setiap musim Nataru, pelabuhan menjadi titik krusial yang sarat risiko. Di sinilah negara harus hadir dengan standar keselamatan yang tidak boleh ditawar,” ujar Capt. Hakeng di Jakarta, Minggu (14/12/2025).
Ia menegaskan bahwa perjalanan laut bukan sekadar perpindahan antarpulau, melainkan bagian dari denyut kebangsaan yang menuntut disiplin kolektif. Menurutnya, akurasi manifes penumpang, briefing keselamatan yang dipahami penumpang, serta kesiapan jalur evakuasi merupakan syarat minimum agar lonjakan arus liburan tidak berujung tragedi.
Salah satu isu krusial jelang Nataru, lanjut Capt. Hakeng, adalah kebijakan sejumlah otoritas pelabuhan yang melarang sementara mobil listrik naik kapal feri. Meski menuai pro dan kontra, kebijakan tersebut dinilainya sebagai langkah rasional berbasis sains dan keselamatan publik.
“Pelarangan ini sama sekali bukan sikap anti-teknologi. Ini keputusan ilmiah untuk melindungi keselamatan penumpang,” tegasnya.
Capt. Hakeng menjelaskan bahwa baterai lithium-ion pada kendaraan listrik menyimpan energi sangat besar. Jika terjadi kegagalan, baterai dapat mengalami thermal runaway—reaksi berantai yang menghasilkan panas ekstrem dan api yang sulit dipadamkan. Kondisi tersebut jauh lebih berbahaya di lingkungan kapal yang memiliki ruang terbatas, ventilasi minim, dan jalur evakuasi sempit.
“Air, busa, maupun CO? tidak efektif untuk memadamkan kebakaran baterai lithium-ion. Jika api muncul di geladak kapal, situasi bisa memburuk dalam hitungan menit,” katanya.
Ia mengingatkan sejumlah insiden global, termasuk kebakaran kapal kargo Felicity Ace pada 2022 yang membawa kendaraan listrik dan akhirnya tenggelam karena api tak terkendali. Di dalam negeri, kasus serupa pernah terjadi di Pelabuhan Merak pada 2023 dan di Surabaya, yang memicu evakuasi darurat dan kepanikan penumpang.
Menurutnya, risiko semakin besar karena geladak kapal feri biasanya diisi kendaraan secara rapat untuk efisiensi muatan. Jika thermal runaway terjadi, suhu dapat menembus lebih dari 1.000 derajat Celsius, berpotensi melemahkan struktur kapal dan merusak sistem kelistrikan vital.
Ironisnya, Indonesia dinilai belum memiliki infrastruktur memadai untuk menangani kebakaran kendaraan listrik di sektor maritim. Mulai dari kontainer isolasi khusus, sistem pendinginan cepat, awak kapal terlatih, hingga prosedur evakuasi khusus, masih belum tersedia secara merata.
“Dalam kondisi seperti ini, pelarangan mobil listrik bukan pilihan politik, melainkan pilihan keselamatan,” tegas Capt. Hakeng.
Ia mendorong pemerintah segera menerbitkan regulasi teknis yang lebih tegas dan detail, termasuk standar pemeriksaan kendaraan, penempatan di pelabuhan, serta sanksi bagi operator yang melanggar. Selain itu, pembangunan infrastruktur penanganan kebakaran EV dan pelatihan serius bagi awak kapal dinilainya mendesak dilakukan.
“Nataru bukan sekadar liburan. Ini ujian kedisiplinan kita sebagai bangsa. Tujuannya satu: semua orang pulang dengan selamat,” pungkasnya. (rls/Rsd)
Berita Terkait
- Melalui Musorkab, Ini Pesan Ketua NPC Riau0
- Selaras Asta Cita Presiden Prabowo, Elang Tiga Hambalang Pekanbaru Turun Langsung Serap Aspirasi War0
- HIPKA Riau Inisiasi Gerakan Ekonomi Baru, Arif Eka Saputra Dukung sebagai Pembina Strategis0
- SMAN 2 Pangkalan Kerinci Matangkan RKT dan RKAS 20260
- Komplotan Pencuri Ban Mobil Dibekuk di Pangkalan Kerinci0
- Senin 15 Desember, Babinsa Koramil 02/SA Komsos dan Mensosialisasikan Nilai-Nilai Pancasila0
- Senin 15 Desember, Babinsa Koramil 02/Sungai Apit Komsos di Kampung Mengkapan0
- KPU Riau Tetapkan 5.072.178 Pemilih pada PDPB Semester II Tahun 20250
- Menteri HAM RI Kunjungi Siak, Perkuat Implementasi P5HAM di Daerah0
- Senator Riau Abdul Hamid Santuni Lansia di Pelalawan0
Berita Populer
- DR Karmila Sari Dorong Pengembangan SMAN Olahraga Riau
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Jumat 8 November
- Luncurkan Implementasi Layanan Elektronik se-Bali,Menteri AHY:BPN Siap Layani Masyarakat MakinCepat
- Penangkapan Jaringan Internasional Narkoba di Riau, Empat Tersangka Ditangkap
- Bangun Literasi Masyarakat Lewat Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
- Festival Pilkada Riau 2024
- 382 Personil Polri Diterjunkan untuk Pengamanan TPS Pilkada di Kabupaten Pelalawan
- Wisuda Unisi 2024, Momen Keberhasilan dan Harapan Baru bagi Lulusan
- Perubahan Tradisi Perkawinan Suku Petalangan di Desa Palas, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan
- Rombongan Kajati Riau Monev di Kejari Pelalawan







