▴Pelantikan Bupati Siak▴ Aksi Perempuan Duanu Tanam 10.000 Mangrove di Hari Pohon Sedunia
Gerakan Ekologis yang Menggema dari Pesisir Indragiri Hilir

BERMADAH.CO.ID, INHIL — Hari Pohon Sedunia tahun ini memberi warna tersendiri bagi masyarakat pesisir Indragiri Hilir. Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) bersama Perempuan Masyarakat Adat Suku Duanu menggelar aksi ekologis besar berupa penanaman 10.000 bibit mangrove di Dusun Sungai Bandung, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Merah. Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 15.30 WIB, Sabtu 22 November 2025, ini dilakukan di kawasan pesisir yang selama bertahun-tahun mengalami abrasi dan intrusi air laut akibat kerusakan ekosistem mangrove.
Bagi Suku Duanu, mangrove bukan sekadar tumbuhan pesisir, melainkan jantung kehidupan dan identitas budaya. Nilai itu tercermin dalam filosofi lokal “Hoyyu Baru Buat Betedoh, usah ditebang bia nyu Tumboh”, pesan turun-temurun yang menegaskan bahwa mangrove adalah pelindung hidup yang tidak boleh dirusak, melainkan harus dipelihara agar kehidupan terus tumbuh berkelanjutan. Kearifan ini mengakar kuat sebab sebagian besar masyarakat Duanu menggantungkan hidup pada laut.
Ketua BDPN, Zainal Arifin Hussein, mengatakan bahwa penanaman mangrove ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi komitmen jangka panjang untuk memulihkan ekosistem pesisir. “Mangrove adalah tameng ekonomi masyarakat pesisir. Jika mangrove rusak, maka rumah, kebun, dan mata pencaharian akan ikut rusak. Hari ini perempuan Duanu menunjukkan bahwa masyarakat adat adalah motor utama pemulihan ekologis,” ujarnya.
Di sisi lain, perwakilan perempuan Duanu, Ibu Reti, menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan alam. “Perempuan Duanu adalah penjaga generasi dan penjaga alam. Dengan menanam mangrove, kami sedang menanam kehidupan untuk anak cucu kami,” ungkapnya penuh haru. Kehadiran perempuan sebagai garda depan pemulihan pesisir menjadi simbol kebangkitan dan keberanian masyarakat adat.
Aksi ini berhasil menanam 10.000 bibit mangrove jenis Rhizophora menggunakan metode penanaman jalur pada area-area kritis dengan tingkat abrasi tinggi. Total area rehabilitasi mencapai 2 hektare, melibatkan puluhan perempuan adat, generasi muda, dan warga setempat. Upaya kolaboratif ini menunjukkan kekuatan gotong royong masyarakat pesisir dalam menjaga masa depan wilayah mereka.
Kegiatan puncak penanaman turut dihadiri Kapolres Inhil yang diwakili Kapolsek Tanah Merah IPTU Edi Saputra, SH, Sekcam Tanah Merah Suhirwan, S.Sos., M.Si, Kepala Desa Tanjung Pasir Amron S.Pd, serta berbagai organisasi masyarakat dan mahasiswa seperti IKDR, Jikalahari, M4CR Riau, FEB UNISI, HMI, BEM UNISI, BEM STIKES HUGE, BRIMASPALA, GREENOMOS, Kawan Pesisir, hingga Asosiasi Petani Kelapa Rakyat (AKAR). Kehadiran lintas lembaga ini mempertegas bahwa isu lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Penanaman mangrove ini juga menjadi bagian dari kontribusi masyarakat adat dan lokal terhadap agenda nasional FOLU Net Sink 2030, salah satu komitmen Indonesia dalam menekan emisi karbon dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan. Dengan kemampuan menyerap karbon tiga hingga lima kali lebih tinggi dibandingkan hutan daratan, penanaman 10.000 bibit mangrove ini diperkirakan mampu menyerap puluhan ton CO?e per tahun sekaligus memperkuat ketahanan pesisir terhadap dampak perubahan iklim.
Aksi pemulihan ekosistem yang dilakukan BDPN dan Perempuan Duanu ini menjadi bukti bahwa gerakan lingkungan tidak harus berasal dari lembaga besar. Justru masyarakat adat dan komunitas lokal yang tinggal paling dekat dengan ancaman ekologis sering kali menjadi pejuang terdepan dalam menjaga bumi. Semangat kearifan lokal dipadukan dengan kepedulian ekologis menghadirkan kekuatan kolaboratif yang luar biasa.
Dengan melibatkan perempuan, generasi muda, pemerintah lokal, dan berbagai organisasi pemerhati lingkungan, kegiatan ini menegaskan bahwa pelestarian mangrove bukan pekerjaan sesaat, melainkan langkah strategis untuk melindungi masa depan pesisir Indragiri Hilir. Dari tepian Sungai Bandung, suara masyarakat adat Duanu kembali menggaungkan pesan: menjaga alam berarti menjaga kehidupan.(EP)
Berita Terkait
- Mediasi AMM-KL dan PT EMP Bentu Berlangsung Panas namun Kondusif, Ini Hasil Lengkapnya0
- Rabu 26 November, Pendampingan Penyemprotan Disinsfektan PMK URC Ternak di Kampung Dusun Pusaka0
- Rabu 26 November, Babinsa Koramil 02/Sungai Apit Komsos di Kampung Mengkapan0
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit Selasa 25 November0
- Selasa 25 November, Babinsa Koramil 02/Sungai Apit Komsos di Kampung Harapan0
- Selasa 25 November, Babinsa Koramil 02/Sungai Apit Komsos di Kampung Harapan0
- Tinjau Pasar Sialang Sakti, Sekda Siak Terima Keluhan Kesah Pedagang0
- Dandim 0322/Siak: Sinergi TNI dan Pemerintah Daerah Perkuat Ketahanan Sosial Masyarakat0
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Senin 24 November0
- Senin 24 November, Babinsa Koramil 02/SA Komsos dan Sosialisasi Tentang Nilai-Nilai Pancasila0
Berita Populer
- DR Karmila Sari Dorong Pengembangan SMAN Olahraga Riau
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Jumat 8 November
- Luncurkan Implementasi Layanan Elektronik se-Bali,Menteri AHY:BPN Siap Layani Masyarakat MakinCepat
- Penangkapan Jaringan Internasional Narkoba di Riau, Empat Tersangka Ditangkap
- Bangun Literasi Masyarakat Lewat Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
- Festival Pilkada Riau 2024
- 382 Personil Polri Diterjunkan untuk Pengamanan TPS Pilkada di Kabupaten Pelalawan
- Wisuda Unisi 2024, Momen Keberhasilan dan Harapan Baru bagi Lulusan
- Perubahan Tradisi Perkawinan Suku Petalangan di Desa Palas, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan
- Rombongan Kajati Riau Monev di Kejari Pelalawan







