Penantian Puluhan Tahun, Pesantren di Jakarta Selatan Akhirnya Miliki Sertipikat

BERMADAH.CO.ID, SIAK - Dua dekade sudah usia Pondok Pesantren Yayasan Al-Kautsar telah berdiri. Di tahun ke-20 ini akhirnya pondok pesantren yang terletak di tengah permukiman padat warga Jakarta Selatan dengan tinggi bangunan tiga lantai ini akhirnya resmi memiliki kepastian hukum hak atas tanah.
Syamsu Iskandar (78) selaku pendiri yayasan sekaligus seorang yang mewakafkan tanahnya mengaku telah lama mendambakan adanya sertipikat tanah bagi yayasannya. Ia bersyukur, dalam waktu dekat ini merasa telah dikasih jalan dan dipermudah dalam pengurusan sertipikat bagi yayasan yang didirikannya.
"Sekarang baru kita melihat ada jalan, selama ini kita bingung bagaimana ngurusnya, kita tidak tahu, tidak ada informasi. Jadi, saya sebelumnya sudah wakafkan tapi di bawah tangan, namun belum bisa disertipikatkan karena belum tau kepengurusannya," kata Syamsu Iskandar.
Dengan adanya sertipikat, Syamsu Iskandar lebih tenang dan bisa tidur nyenyak sebab ia merasa para santri juga dapat belajar dengan tenang tanpa ada rasa khawatir. "Sudah tidur tenang sekarang sudah ada sertipikat, tidak pernah kita bayangkan bahwa menterinya sendiri mau datang antar ke sini. Kita yang perlu padahal, salut kami sama menteri ini," lanjutnya.
Syahroni, Sekretaris Yayasan Al-Anwar Maaruf yang juga menerima sertipikat kali ini menyampaikan bahwa yayasannya telah berdiri sejak 42 tahun yang lalu. Ia bersyukur negara hadir untuk masyarakat melalui sertipikasi tanah wakaf. "Alhamdulillah hari ini apa yang kami upayakan sejak 42 tahun lamanya masjid Al-Anwar alhamdulillah telah memiliki sertipikat wakaf yang langsung diberikan oleh Pak Menteri AHY," ujarnya.
Kepemilikan sertipikat tanah dianggap penting dalam suatu organisasi. Menurutnya, tanah wakaf perlu ada perlindungan jangan sampai nanti ke depan menjadi permasalahan. "Mudah-mudahan dengan adanya ini permasalahan itu hilang karena kita punya bukti otentik, karena wakaf intinya berhenti memiliki dan ini kita urus atas nama yayasan. Kenapa? Biar milik umat jadi siapa pun nanti generasi penerusnya akan lebih tenang karena sudah punya dasar yang kuat," ucap Syahroni.
"Kami sebagai pengurus yayasan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras untuk terwujudnya sertipikat wakaf, terutama kami telah berkoordinasi dengan RT, RW, KUA setempat dan pihak terkait bahkan sampai Pak Menteri turun untuk memberikan sertipikat. Mudah-mudahan semua diberikan panjang umur sehat selalu dan keberkahan oleh Allah SWT," pungkas Syahroni.
(Siaran Pers/Biro Hubungan MasyarakatKementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional)
Berita Terkait
- Sertipikat Tanah Wakaf Membuahkan Ketenangan Hati Umat Beragama dalam Beribadah0
- Blusukan di Jaksel, Menteri AHY Persempit Celah Praktik Mafia Tanah0
- Terima Sertipikat Tanah Elektronik, Warga Jakarta: Yakin karena Lebih Safety0
- Menteri ATR/Kepala BPN Tekankan Integritas demi Pelayanan Publik Bidang Pertanahan dan Tata Ruang0
- Beri Kuliah Umum di Seskoal, Menteri AHY: Peran TNI AL Penting dalam Tata Ruang Pertahanan Indonesia0
- Kementerian ATR/BPN Upayakan Percepatan Implementasi Reforma Agraria0
- Menteri AHY Lakukan Koordinasi dengan Mendagri0
- Dukung Percepatan Pengembangan PSN, Menteri AHY Pastikan Tanah PSN _Clean and Clear_0
- Menteri AHY: Pelayanan Publik Bentuk Konkret Kehadiran Negara untuk Rakyat0
- Komitmen Implementasi UU 20/2023, Kementerian ATR/BPN Raih Penghargaan dari Kementerian PANRB0
Berita Populer
- DR Karmila Sari Dorong Pengembangan SMAN Olahraga Riau
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Jumat 8 November
- Luncurkan Implementasi Layanan Elektronik se-Bali,Menteri AHY:BPN Siap Layani Masyarakat MakinCepat
- Penangkapan Jaringan Internasional Narkoba di Riau, Empat Tersangka Ditangkap
- Bangun Literasi Masyarakat Lewat Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
- Festival Pilkada Riau 2024
- 382 Personil Polri Diterjunkan untuk Pengamanan TPS Pilkada di Kabupaten Pelalawan
- Wisuda Unisi 2024, Momen Keberhasilan dan Harapan Baru bagi Lulusan
- Perubahan Tradisi Perkawinan Suku Petalangan di Desa Palas, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan
- Rombongan Kajati Riau Monev di Kejari Pelalawan
