
- Disaksikan Ribuan Warga, Estafet Kirab Pemilu 2024 Diserahkan Kepada KPU Kota Pekanbaru
- Bersama Sejumlah Tokoh, Eddy Yatim Terima Anugerah PWI Riau Award 2023
- Kepulauan Meranti Raih Peringkat Ketiga PK Stunting 2023
- Patroli Bersama Polsek Kuala Kampar & Koramil 015 KK Cegah Karhutla
- Buka MTQ Tebingtinggi Timur, H Asmar: Tahun ini Jalan Poros STB-Lukun Diperbaiki
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 06/PWK Sabak Auh Minggu 28 Mei
- Minggu 28 Mei, Babinsa Koramil 06/ PWK Sabak Auh Laksanakan Komsos di Kampung Bungaraya
- Minggu 28 Mei, Babinsa Koramil 02/SA Giat Babinsa masuk Dapur warga binaan
- Minggu 28 Mei, Pendampingan Penyemprotan Disinsfektan PMK URC Ternak di Kampung Sungai Limau
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Minggu tanggal 28 Mei
Perwakilan Komunitas Single Moms Indonesia Asal Pelalawan Hadiri Kongres Perempuan Indonesia

BERMADAH.CO.ID - Kongres Perempuan Indonesia ke-4 berlangsung di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki tanggal 7 September 2022 lalu. Perwakilan dari Komunitas Single Moms Indonesia, Srikartini Widiya Ningsih yang berasal dari Pelalawan, turut diundang untuk mengikuti acara pertemuan perempuan Indonesia tersebut.
Di gagas oleh beberapa tokoh dan aktivis perempuan Indonesia yang tergabung dalam Women's Cultural Network ini, menjadi momentum bagi perempuan dalam menyuarakan aspirasi dan kegelisahannya terhadap permasalahan bangsa ini.
Kebijakan-kebijakan pemerintah sejak berlakunya amandemen UUD 1945, menjadi perhatian. Beberapa aktivis perempuan. di antaranya:
- Dr.dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) mantan Menteri Kesehatan di Kabinet Indonesia Bersatu.
- Dr. Candra Motik, SH. MSc, pakar hukum maritim.
- Eva Susanti Bande, S.Sos atau Eva Bande, aktivis pejuang keadilan hak agraria dari Luwuk, Sulawesi Selatan.
- Mahdalena, SKM, MKM, aktivis pendidikan dan pekerja seni dari Aceh.
- Nining Elitos, aktivis buruh Indonesia.
- Aleta Kornelia Baun atau Mama Aleta, aktivis lingkungan adat Mollo, NTT.
- Yosefin Iriani Kewamijai, perawat penggerak program swadaya dari Merauke.
- Irma Natalia Hutabarat, S.S , aktivis hukum.
- Dewi Lestari Yani Rizki, S. Hut, MS, aktivis kehutanan dan lingkungan hidup.
- Hendrika, M.Si , dari Disbudparora Kab. Sintang
- Ratna Sarumpaet, aktivis perempuan.
Kongres ini menjadi upaya menyatukan suara perempuan Indonesia dari berbagai daerah, etnis, agama, golongan dan komunitas dengan segala permasalahannya. Terutama yang berada di daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal)
Dalam kongres yang terbagi menjadi dua sesi ini, menghasilkan beberapa usulan saat sesi kongres pada siang hari, dan dibacakan pada sesi malam kebudayaan.
Adapun 8 tuntutan yang menjadi aspirasi dalam kongres perempuan tersebut, yang dibacakan oleh Ratna Sarumpaet di panggung Teater Besar, Taman Ismail Marzuki.
Pertama, menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam mengarusutamakan pembangunan berkelanjutan yang inklusif sesuai UUD 1945 pasal 33 serta mencabut UU Cipta Kerja tahun 2020.
Kedua, meminta pemerintah untuk memperbaiki hukum dan kebijakan pengaturan agraria.
Ketiga, meminta pemerintah untuk melindungi dan memperkuat peran masyarakat adat melalui peraturan perundangan dan mempercepat pengesahan RUU Masyakarat adat.
Keempat, meminta pemerintah berkomitmen penuh dalam pengadaan lapangan kerja dan menghentikan eksploitasi sumber daya alam besar–besaran tanpa pemperdulikan kesejahteraan rakyat setempat.
Kelima, mencabut perpres No. 60 tahun 2020 dan meminta adanya pelajaran Pendidikan Moral Pancasila pada setiap sistem jenjang pendidikan.
Keenam, mendorong peningkatan kapasitas SDA khususnya untuk perempuan Indonesia.
Ketujuh, pemerintah harus berkomitmen dengan UUD 1945 pasal 27 ayat(2) dan pasal 28 dan meminta untuk menghapus UU ITE.
Kedelapan, membentuk lembaga independen pertemuan perempuan Indonesia untuk mengawal manifesto ini hingga negara merubah kebijakan lebih adil dan berkepihakan pada rakyat Indonesia.
Malam kebudayaan yang digelar sebagai penutup acara Pertemuan Perempuan Indonesia yang digelar pada pukul 20.00 WIB, diisi dengan pagelaran musik, paduan suara, tari konteporer dan seni teater cuplikam monolog Marsinah Menggugat, oleh Atika Hasiholan.
Dalam acara tersebut tampak hadir juga anggota DPD Laa Nyala Mataliti, Ketua HMI dan beberapa aktivis lainnya.(rls)
Berita Terkait
- Peringatan Hari Olahraga Nasional XXXIX Tahun 2022 Provinsi Riau0
- Sampaikan Pernyataan Sikap, Ribuan Mahasiswa Datangi Kantor DPRD Riau0
- Puluhan Kilogram Sabu Jaringan Malaysia Diamankan Polisi0
- Jangkau Pemilih Disabilitas, KPU Riau Laksanakan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih0
- Raja Gunung Sahilan Kunjungan Balasan ke LAM Riau0
- Dr Hendi Islami Apresiasi Nobar Film Sayap Sayap Patah oleh Polda Riau0
- LAM Riau Gelar Majelis Sanksi Adat PGI0
- Gerakan Tanam Cabai di Dumai, Ribuan Bibit Disiapkan0
- Semarak Milad ke 2 Tahun Permas Lampri, Kapolda Riau: Saya Hadiri Sebagai Dulur0
- Pj Wali Kota Pekanbaru dan Gubernur Riau Galakkan Aksi Tanam Cabai0
Berita Populer
- Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Peran Forum Anak Siak Sangat Penting
- Tenggelam 300 Tahun, Kapal Harta Karun Senilai Rp240 Triliun Ditemukan
- Dibangun dengan Dana Lebih Rp4 Triliun, Begini Kemewahan Rumah Termahal Sejagat
- Pesawat Jatuh Timpa Halaman Rumah, Seluruh Penumpang Tewas
- Ini Ramuan Ala Rumahan Atasi Kerutan di Bawah Mata
- Akhirnya, Bayi yang Ditemukan dalam Kantong Plastik, Kini Memiliki Orangtua Angkat
- Pelaku Begal Tewas Dicelurit Korbannya
- Dipadati Ribuan Jamaah, Ustadz Yusuf Mansur Ajak Umat Muslim Bali Bersedekah
- Jadi Mualaf dan Mulai Puasa, Kiper Timnas Swedia : Menjadi Muslim, Saya Menemukan Agama Yang Indah
