
- Hamas Kirim Balon Gas, Israel Serang Jalur Gaza
- Kepala LLDIKTI X Lantik Wakil Rektor III UIR Ketua Forkomawa Riau
- Ribuan Warga Hadiri Malam Munajat
- Koramil 01/Rengat Gelar Syukuran dan Santuni Anak Yatim
- Upacara Adat Majelis Tepuk Tepung Tawar Gubernur dan Wakil Gubernur Riau
- Sekretariat DPRD Meranti Sosialisasi Pemahaman Peran Kehumasan dan Protokoler
- Datangi Kemenag RI, Bupati Meranti Bahas Usulan Embarkasi Haji Batam
- Kejari Pelalawan Buka Layanan Pengembalian BB Tanpa Biaya
- Dinas Lingkungan Hidup Rohil Peringati HPSN 2019
- Kodim 0302/Inhu Peduli Sampah
Akhir Pekan ini, Kelompok Rompi Kuning Prancis Kembali Akan Unjuk Rasa

Keterangan Gambar : Demonstran Rompi Kuning di Prancis. Foto ; (Bertrand GUAY/AFP), cnnindonesia
BERMADAH.CO.ID, PRANCIS - Warga yang disebut Kelompok Rompi Kuning di Prancis menyatakan akan kembali melakukan unjuk rasa. Mereka belum berniat mengakhiri aksi unjuk rasa, meski pemerintah sudah menunda kenaikan pajak bahan bakar. Mereka menyatakan tetap mendesak Presiden Emmanuel Macron mundur dari jabatannya karena kebijakannya tidak berpihak kepada rakyat miskin.
Sebagaimana dilansir The Guardian, Rabu (5/12/2018), kelompok Rompi Kuning mengumumkan mereka akan kembali berunjuk rasa besar-besaran pada Sabtu mendatang di Ibu Kota, Paris. Meski mulanya mereka cuma memprotes kenaikan pajak bahan bakar, kini isu yang dibawa meluas.
Baca juga : Prancis Tunda Kenaikan Pajak BBM Untuk Redam Unjuk Rasa
Diberitakan, kelompok Rompi Kuning yang tidak digagas oleh organisasi apapun meminta Macron mundur dan pembubaran parlemen. Menurut mereka, kebijakan menunda kenaikan pajak bahan bakar hanya sebagian kecil dari tuntutan mereka.
Gerakan itu menuntut pemerataan kesejahteraan, kenaikan gaji, upah minimum, tunjangan pensiun, serta jaminan sosial.
"Kami bukan pengemis dan tidak mau diberi remahan. Yang kami mau adalah tuntutan utama terpenuhi," kata Juru Bicara Rompi Kuning, Benjamin Cauchy.
Menurut Perdana Menteri Prancis Edouard Phillipe juga menyatakan pemerintah menunda menaikkan harga gas dan tarif dasar listrik. Di samping itu dia menyatakan unjuk rasa gerakan Rompi Kuning adalah wujud frustasi warga Prancis karena tekanan ekonomi yang sangat besar.
"Ini adalah wujud kemarahan warga Prancis yang bekerja sangat keras, tetapi tetap kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka merasa tidak adil tidak bisa merasakan hidup layak kendati sudah banting tulang," kata Phillipe.
Diharapkannya, aksi unjuk rasa lanjutan Rompi Kuning tidak rusuh seperti pekan lalu. Sebab, menurut dia, hal itu adalah hak setiap warga untuk mengutarakan pendapat.
Sementara, Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner menyatakan siap mengerahkan puluhan ribu aparat, baik polisi dan tentara ke seluruh Prancis guna mengantisipasi unjuk rasa Rompi Kuning pada akhir pekan ini.
Partai Republik Bergerak yang merupakan tempat bernaung Macron meminta supaya kedua belah pihak mendahulukan dialog untuk mendengar pendapat masing-masing. Ketua Partai Stanislas Guerini meminta supaya pemerintah dan kelompok oposisi mengakhiri perdebatan.(***)
Sumber : cnnindonesia.com
Berita Terkait
- Prancis Tunda Kenaikan Pajak BBM untuk Redam Unjuk Rasa0
- Rusuh, Prancis Pertimbangkan Keadaan Darurat0
- Rusia-Ukraina Memanas0
- Hadapi Rusia, Ukraina Minta Bantuan NATO 0
- 28 Paus Ditemukan Mati Terdampar di Australia0
- Rusia Akan Kerahkan Sistem Pertahanan Rudal di Krimea0
- Garda Revolusi Sebut Kapal Induk AS dalam Jangkauan Rudal Iran0
- Kepolisian Hongkong Apresiasi Keberhasilan Polri Tanggulangi Terorisme dan Radikalisme0
- Diselundupkan Dalam Paket Pisang, Kokain 190 Kilogram Disita0
- Pesawat Mata-Mata AS Dicegat Jet Tempur Rusia di Laut Hitam0
Berita Populer
- Tenggelam 300 Tahun, Kapal Harta Karun Senilai Rp240 Triliun Ditemukan
- Ini Ramuan Ala Rumahan Atasi Kerutan di Bawah Mata
- Pelaku Begal Tewas Dicelurit Korbannya
- Jadi Mualaf dan Mulai Puasa, Kiper Timnas Swedia : Menjadi Muslim, Saya Menemukan Agama Yang Indah
- Suriah Diserang Israel, Iran Tak Sabar Berperang
- Pasukan Suriah Maju ke Perbatasan Israel
- Rusia Kepada Israel: Berhenti Serang Suriah!
- Demo Memanas, Massa Bakar Mobil Milik Perusahaan
- Harimau Penerkam Jumiati tak Tertarik Sama Kambing dan Babi
- Jejak Digital Tak Bisa Dihapus, Peserta Langsung Amankan Akun Google-nya
