
- Rapat Kerja KONI Kabupaten Rokan Hilir
- Disaksikan Ribuan Warga, Estafet Kirab Pemilu 2024 Diserahkan Kepada KPU Kota Pekanbaru
- Bersama Sejumlah Tokoh, Eddy Yatim Terima Anugerah PWI Riau Award 2023
- Kepulauan Meranti Raih Peringkat Ketiga PK Stunting 2023
- Patroli Bersama Polsek Kuala Kampar & Koramil 015 KK Cegah Karhutla
- Buka MTQ Tebingtinggi Timur, H Asmar: Tahun ini Jalan Poros STB-Lukun Diperbaiki
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 06/PWK Sabak Auh Minggu 28 Mei
- Minggu 28 Mei, Babinsa Koramil 06/ PWK Sabak Auh Laksanakan Komsos di Kampung Bungaraya
- Minggu 28 Mei, Babinsa Koramil 02/SA Giat Babinsa masuk Dapur warga binaan
- Minggu 28 Mei, Pendampingan Penyemprotan Disinsfektan PMK URC Ternak di Kampung Sungai Limau
Ilmuwan NASA Temukan Air di Bulan

Keterangan Gambar : Ilustrasi Bulan. (Foto: Int)
BERMADAH.CO.ID, AMERIKA SERIKAT - Ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap temuan molekul air di permukaan Bulan yang wujudnya saat itu diterangi Matahari. Temuan air di Bulan untuk pertama kalinya itu didasari penelitian menggunakan observatorium udara terbesar di dunia yakni Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy atau SOFIA.
Dari temuan itu sekaligus menunjukkan bahwa air dapat didistribusikan ke seluruh permukaan bulan, dan tidak terbatas pada tempat-tempat yang dingin.
Dilansir dari situs resmi NASA, SOFIA berhasil mendeteksi molekul air (H2O) di salah satu kawah terbesar Bulan yang dapat dilihat jarak pandangnya dari Bumi, yakni Kawah Clavius.
Diberitakan, temuan kali ini merupakan kelanjutan dari pengamatan sebelumnya yang mendeteksi beberapa bentuk hidrogen di Bulan dan hidroksil (OH). Namun, baru-baru ini penelitian tersebut mengungkapkan air dalam konsentrasi 100 hingga 412 bagian per juta, atau kira-kira setara dengan sebotol air 12 ons, terperangkap dalam satu meter kubik tanah yang tersebar di permukaan bulan.
Hasil temuan SOFIA kali ini juga didasarkan pada penelitian bertahun-tahun sebelumnya yang meneliti keberadaan air di Bulan. Ketika astronaut Apollo pertama kali kembali dari Bulan pada tahun 1969, ia sempat menjelaskan bahwa permukaan bulan dianggap benar-benar kering.
"Kami memiliki temuan dan indikasi bahwa H2O atau air yang kita kenal, mungkin ada di sisi Bulan yang diterangi matahari. Penemuan ini menantang pemahaman kita tentang permukaan bulan, dan menimbulkan pertanyaan menarik tentang sumber daya yang relevan untuk eksplorasi ruang angkasa yang lebih mendalam," kata Direktur Divisi Astrofisika Direktorat Misi Sains di Markas NASA Washington Paul Hertz seperti diberitakan.
Menurut Hertz, temuan ini sekaligus menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana air tercipta dan bagaimana air mampu bertahan di permukaan bulan yang keras dan tidak berudara.
Ditegaskan Hertz, kelak di bawah program Artemis NASA, mereka bakal mempelajari keseluruhan tentang keberadaan air di Bulan sebelum mengirim Astronot wanita pertama dan pria berikutnya ke bulan pada tahun 2024. Dan kemudian membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan di sana pada akhir dasawarsa.
Sementara itu, Peneliti dari Universitas Hawaii lain yang terlibat dalam penelitian ini, Casey Honniball juga menyebut pihaknya telah mengetahui potensi keberadaan air di bulan sejak beberapa tahun silam, setelah pada 1971 ditemukan uap air di Bulan, atau pada tahun 2009, bukti pertama air beku di permukaan ditemukan.
Namun, temuan baru ini seolah menunjukkan bahwa bulan memiliki molekul air yang jauh lebih mudah diakses dan kemungkinan dapat digunakan untuk minum, suplai bahan bakar dan penggunaan lainnya.
"Sebelum observasi SOFIA, kami tahu ada semacam hidrasi. Tapi kami tidak tahu berapa banyak molekul air seperti yang kami minum setiap hari atau sesuatu yang lebih seperti pembersih saluran," ungkapnya.(***)
Sumber: cnnindonesia.com
Berita Terkait
- NASA Tangkap Gambar Komet yang Hancur Sebelum Menabrak Matahari0
- NASA Kirim Robot Penjelajah ke Planet Mars6
- Bekerja Sama dengan NASA, Tom Cruise akan Syuting Film di Ruang Angkasa0
- Helikopter NASA akan Jelajahi Planet Mars11
- NASA Temukan Kebocoran Gas di Planet Uranus1
- Buru Kehidupan di Luar Bumi, NASA Libatkan Ilmuan dari 24 Negara0
- NASA Temukan Objek Misterius di Mars0
- Suhu Planet Terpanas di Ekstrasurya Ini Diketahui Capai 4.300 Derajat Celcius0
- Peneliti Temukan Air Dingin di Planet Mars0
Berita Populer
- Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Peran Forum Anak Siak Sangat Penting
- Tenggelam 300 Tahun, Kapal Harta Karun Senilai Rp240 Triliun Ditemukan
- Dibangun dengan Dana Lebih Rp4 Triliun, Begini Kemewahan Rumah Termahal Sejagat
- Pesawat Jatuh Timpa Halaman Rumah, Seluruh Penumpang Tewas
- Ini Ramuan Ala Rumahan Atasi Kerutan di Bawah Mata
- Akhirnya, Bayi yang Ditemukan dalam Kantong Plastik, Kini Memiliki Orangtua Angkat
- Pelaku Begal Tewas Dicelurit Korbannya
- Dipadati Ribuan Jamaah, Ustadz Yusuf Mansur Ajak Umat Muslim Bali Bersedekah
- Jadi Mualaf dan Mulai Puasa, Kiper Timnas Swedia : Menjadi Muslim, Saya Menemukan Agama Yang Indah
