
- Giat Komsos dan Sosialisasi Nilai-nilai Pancasila Oleh Personil Babinsa Koramil 02/SA
- Giat Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Senin 25 September 2023
- Jadwal Posko Kecamatan Gabungan Karhutla Senin 25 September 2023
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 06/PWK Sabak Auh Senin 25 September
- Senin 25 September 2023 Anggota Koramil 06/Pwk Sabak Auh Laksanakan pengecekan anak stunting
- Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Tertabrak Truk Trailer di Exit Tol Bawen Semarang
- Telah Hadir Wisma Kuantan Jaya, 3 Lantai 18 Kamar di Jalan Sudirman Kelurahan Sungai Apit
- Dua Penghargaan dari Perpusnas Untuk Siak
- JADWAL POSKO KECAMATAN GABUNGAN KARHUTLA MINGGU 24 SEPTEMBER
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Minggu tanggal 24 September
Tanaman Ini Berhasil Tumbuh di Luar Angkasa

Keterangan Gambar : Ilustrasi. (Laudy Gracivia). cnnindonesia.com
BERMADAH.CO.ID - Beberapa astronaut dan peneliti berhasil menanam sayur hingga bunga di luar angkasa. Dari pemberitaan, terbaru, NASA dilaporkan telah berhasil melakukan transplantasi tanaman alias cangkok sayur pertama di salah satu fasilitas yang ada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
NASA berencana memproduksi tanaman, khususnya sayuran untuk memberikan nutrisi kepada awak astronaut ketika melakukan misi jangka panjang, seperti misi ke Mars.
Berikut sejumlah tanaman yang berhasil ditanam di luar angkasa dari rangkuman CNNIndonesia.com:
Sayur Lobak
Astronaut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Kate Rubins, berhasil memanen lobak di luar angkasa pada Desember 2020 lalu.
Lobak ini sengaja ditanam di Advanced Plant Habitat (APH) di atas ISS. Panen lobak yang dilabeli sebagai Plant Habitat-02 (PH-02). Ini adalah kali pertama astronaut memanen lobak di ruang angkasa.
Mereka memilih lobak karena tanaman jenis ini dapat dipahami dengan baik oleh para ilmuwan. Selain itu, lobak juga cepat dipanen.
Eksperimen tanaman kali ini bertujuan untuk 'investasi' makanan segar bagi astronaut yang menuju ke Bulan dan Mars suatu hari nanti. Sebab, tidak ada yang mau hidup dari makanan beku dan makanan instan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Kubis
Astronom veteran Peggy Whitson yang menghuni ISS berhasil menanam dan memanen kubis Jepang atau lebih dikenal sebagai Tokyo Bekana pada 2017 silam.
Keberhasilan tim astronaut menjadi jawaban atas laporan selera makan yang dianggap membosankan selama berada di dalam pesawat luar angkasa. Meski sudah ditambahkan perasa seperti saus atau madu, namun keluhan kekurangan cairan akibat menu makanan kerap dirasakan astronaut.
Panen kubis Jepang mendorong tim NASA yang berada di bumi mengirimkan paket saus tambahan untuk menikmati hasil bercocok tanam mereka.
Peggy tercatat sebagai astronaut kedua penghuni ISS yang berhasil menanam sayuran yang bisa dikonsumsi sendiri. Sebelumnya pada Agustus 2015 proses bercocok tanam pertama kali dilakukan untuk sayuran jenis selada.
Mustard
NASA dilaporkan berhasil menanam sayuran di luar angkasa pada awal Februari lalu. Salah satu sayuran yang berhasil ditanam adalah mustard dan selada. Penelitian terhadap transplantasi tanaman dilakukan oleh astronaut NASA Mike Hopkins.
Hopkins melihat mustard tumbuh dengan baik di 'bantal' khusus yang berisi media tanam berbasis tanah liat yang ditambahkan pupuk. Sementara selada tidak.
Pada dua selada yang diuji Romaine merah dan Dragoon Lettuce tumbuh sangat perlahan. Sayuran Pok choi juga dilaporkan dapat tumbuh dengan baik.
Mengutip berbagai sumber, mustard greens ini cocok dimasak sebagai salad, sandwich, dan lainnya. Senyawa yang ditemukan dalam mustard greens telah ditemukan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker kandung kemih pada tikus.
Kapas
China berhasil menumbuhkan tanaman kapas di Bulan. Eksperimen biologi ini dilakukan oleh ekspedisi Chang'e-4 dari China membawa sejumlah benih tanaman dan mencoba menumbuhkannya di Bulan pada 2019.
Dilansir dari IEEE Spectrum, benih yang dibawa yaitu kentang, jamur, telur lalat buah, dan benih kapas. Namun, hanya kapas yang berhasil tumbuh.
Setelah berhasil menumbuhkan tanaman, kini para ilmuwan China tersebut juga berencana untuk membawa kura-kura untuk diuji coba hidup di bulan.
Pemimpin penelitian bernama Xie Gengxin dari Institut Penelitian Teknologi di Universitas Chongqing mengatakan bahwa rencananya tersebut masih terkendala dengan kapasitas dengan berat maksimum tiga kilogram. Selain itu, ketersediaan oksigen juga menjadi kendala.
Eksperimen ini telah dilakukan sejak 3 Januari 2019 saat Chang'e 4 pertama kali mendarat di Bulan.
Selada dan Pak Choi
NASA dilaporkan telah berhasil melakukan transplantasi tanaman alias cangkok sayur pertama di salah satu fasilitas yang ada di ISS pada awal Februari 2021.
Salah satu jenis pak choi disebut bertahan dan tumbuh bersama. Sedangkan selada yang sebelumnya bermasalah, kini juga siap dipanen.
NASA juga melihat mustard tumbuh dengan baik di 'bantal' khusus yang berisi media tanam berbasis tanah liat yang ditambahkan pupuk. Lalu, pada 14 Januari 2021, NASA mencangkokkan tunas ekstra dari bantal tanaman mustard yang tumbuh subur ke dalam dua bantal selada yang bermasalah tadi.
Sebelumnya NASA juga telah mencicipi selada romaine yang ditanam di ISS. Eksperimen tumbuhan seperti ini diyakini bisa membawa pengaruh positif terhadap kesehatan mental para astronaut.
Bunga
Setelah berhasil menanam sayuran selada di ISS, astronaut berupaya mempercantik stasiun antariksa dengan menanam bunga.
Adapun jenis bunga yang ditanam Lindgren adalah jenis zinnia, genus yang masih berada dalam satu rumpun bunga matahari di keluarga bunga aster. Bunga zinnia yang ditanam adalah bagian dari sistem eksperimen untuk menumbuhkan berbagai macam tumbuhan di ISS.
NASA menggunakan cahaya LED merah, hijau, dan biru serta memberi pupuk dan menyiram zinnia agar mereka bisa tumbuh dalam waktu 60 hari.
Para ilmuwan berharap bisa memelajari lebih dalam bagaimana menumbuhkan tanaman bunga di lingkungan nol gravitasi. Melalui bunga zinnia, NASA ingin mengumpulkan data mengenai sikap serbuk sari bunga di antariksa.(***)
Sumber: cnnindonesia.com
Berita Terkait
- Misi Arab ke Planet Merah, Mars0
- NASA Tangkap Gambar Komet yang Hancur Sebelum Menabrak Matahari0
- Langka, Kura-kura yang Ditemukan di India Ini Berwarna Kuning0
- Setelah Operasi Plastik, Pria Ini Ereksi Tiga Bulan51
- Peneliti Temukan Laut Bawah Tanah di Pluto0
- Buru Kehidupan di Luar Bumi, NASA Libatkan Ilmuan dari 24 Negara0
- Fenomena Salju Merah Muncul di Antartika0
- Tertangkap Teleskop di Hawaii, Begini Detil Permukaan Matahari7
- Suhu Planet Terpanas di Ekstrasurya Ini Diketahui Capai 4.300 Derajat Celcius0
- Ini Cara Ilmuwan Mengubah Debu Menjadi Oksigen di Bulan0
Berita Populer
- Panglima TNI Mutasi Jabatan 329 Perwira Tinggi
- Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Peran Forum Anak Siak Sangat Penting
- Tenggelam 300 Tahun, Kapal Harta Karun Senilai Rp240 Triliun Ditemukan
- Dibangun dengan Dana Lebih Rp4 Triliun, Begini Kemewahan Rumah Termahal Sejagat
- Pesawat Jatuh Timpa Halaman Rumah, Seluruh Penumpang Tewas
- Ini Ramuan Ala Rumahan Atasi Kerutan di Bawah Mata
- Akhirnya, Bayi yang Ditemukan dalam Kantong Plastik, Kini Memiliki Orangtua Angkat
- Pelaku Begal Tewas Dicelurit Korbannya
- Dipadati Ribuan Jamaah, Ustadz Yusuf Mansur Ajak Umat Muslim Bali Bersedekah
