
- TNI Kirim Prajurit dan Alutsista Bantu Korban Gempa Majene dan Mamuju
- Polda Riau Selidiki Kasus Penumpukan Sampah di Kota Pekanbaru
- IZI Riau Bekerja Sama dengan YBM PLN P3BS dalam Program Khitanan Massal at Home
- Gelanggang Pantun DKR dan Sultan Resto, 6 Peserta Melaju ke Final
- Berkedok Pijat Refleksi, Pemuda Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur
- Dalam Sepekan, Pasien Covid-19 di Inhu Naik 12 Kasus
- TNI dan Polri Bantu Penyelesaian Masalahan Sampah di Kota Pekanbaru
- Satres Narkoba Polres Siak Bekuk Terduga Pengedar Narkoba
- Pemkab Siak Bersama BPJS Ketenagakerjaan Tandatangani Nota Kesepakatan Lanjutkan Kerja Sama
- Bawaslu Riau Bersama 5 Kabupaten Susun Keterangan Tertulis untuk Persidangan di MK
Tanjung Kuras, Kampung Kaligrafi dalam Hamparan Kebun Nenas

Keterangan Gambar : Syamsurizal Budi, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Siak
BERMADAH.CO.ID, SIAK- Semasa masih berada dalam wilayah Kabupaten Bengkalis, Desa Tanjung Kuras, Kecamatan Sungai Apit, masuk dalam kategori desa tertinggal. Apalagi Tanjung Layang, yang merupakan dusun paling ujung dari desa ini, hanya memiliki akses jalan setapak yang kala musim hujan, dalam paya gambutnya bisa sepinggang orang dewasa.
Pasca pemekaran dari Kabupaten Bengkalis pada 1999 terbentuklah daerah otonomi Kahupaten Siak, dan Sungai Apit salah satu kecamatannya. Tanjung Kuras secara perlahan ikut terimbas. Bila dulu bersepeda saja susah, sekarang mobil sudah bisa sampai ke Tanjung Layang, dusun paling ujung.
Kini, Kampung Tanjung Kuras dikenal sebagai Kampung Kaligrafi, karena hampir tiap pelaksanaan MTQ, juaranya berasal dari kampung ini. Selain itu, kampung ini juga identik dengan Nenas, karena beratus hektare kebun Nenas terhampar di kampung ini. Bahkan, Nenas Tanjung Kuras pemasarannya sudah menembus Pulau Jawa.
Syamsurizal Budi, Anggota DPRD, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Siak, sebagai putra kelahiran Sungai Apit, dirinya patut bersyukur, setelah 10 tahun Kabupaten Siak berdiri atau tepatnya pada 2009, mendapat kepercayaan dan amanah dari masyarakat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Siak.
Setelah masuk tiga periode di legislatif, Tanjung Kuras salah satu desa yang selalu menjadi perhatiannya.
Awal di dewan, sebutnya, pembangunan jalan ke kampung ini betul-betul dia "kawal". Pada 2009, masuk di APBD Siak untuk jalan desa Tanjung Kuras sepanjang 1 KM. "Alhamdulillah, pada APBD 2010 tersambung lagi 2 KM," terangnya.
Semasa Syamsuar masih Bupati Siak, terjadi musibah angin puting beliung. Hikmah di balik musibah itu, Pak Syamsuar “turun” ke Tanjung Layang, dan melihat dan merasakan sendiri kondisi jalan ke dusun paling ujung tersebut. Kemudian, secara bertahap jalan ke Tanjung Layang sudah bisa ditempuh menggunakan mobil.
Setelah masalah infrastruktur jalan relatif memadai, warga Tanjung Layang cukup lama menantikan kehadiran listrik PLN di kampung mereka. Teknologi solarcel dirasa kurang memadai dalam penyediaan arus listrik.
"Alhamdulillah, pada 2019; saya bersama Bapak Aris Penghulu Tanjung Kuras, sama-sama mendobrak PLN Riau - Kepri, hingga jaringan PLN sampai ke Tanjung Layang. Ikhtiar ini juga tidak lepas dari sokongan dan tekanan dari Anggota Komisi VII DPRI (yang membawahi BUMN) dari Partai Demokrat Sayed Abubakar Assegaf.
Kampung Tanjung Kuras kini kian dilirik. Dirinya selaku anggota DPRD Kabuaten Siak dan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Siak berupaya membangun komitmen atas Dapil yang diwakilinya. Untuk Kampung Tanjung Kuras, dalam pandangannya, ada beberapa yang patut menjadi prioritas:
Pertama, Menjadikan Tanjung Kuras sebagai Kampung Kaligrafi. Untuk itu, perlu difikirkan faktor penunjang, seperti sanggar atau rumah kaligrafi.
Kedua, industri kecil atau home industri dalam upaya meningkatkan harga jual nenas yang kini menjadi primadona di Tanjung Kuras.
Ketiga, kajian sejarah dan perlunya dibangun semacam monumen perjuangan rakyat Siak di kawasan benteng pertahanan yang di Tanjung Layang. Selain itu, perlu juga kajian kaitan cerita masyarakat dengan peristiwa Perang Guntung pada abad 17, semasa Kerajaan Siak Sri Indrapura. Hal ini erat kaitannya dengan pembangunan prasasti atau monumen di Selat Guntung yang letaknya berhampiran dengan Tanjung Layang.
Keempat, perlu perhatian serius pengembangan wisata Pantai Beting yang berada di Tanjung Layang. Pengembangan wisata ini, selain sebagai upaya menggali PAD juga bisa menjadi ikon baru kawasan wisata di Kabupaten Siak (Darwis/ADV)
Berita Terkait
- PT BSP Serahkan Bantuan Sembako kepada Pemerintah Kabupaten Siak0
- Ketua Komisi II DPRD Siak Kunjungi Warga di Kecamatan Sungai Apit0
- Tim Gugus Tugas Lakukan Rapid Test untuk Masyarakat Sungai Apit0
- Stuban Bansos, Komisi II DPRD Kampar Kunjungan Kerja ke Dinas Sosial Siak0
- Bakti Sosial, Polsek Tualang Serahkan Sembako Kepada Masyarakat0
- Saat Pandemi Covid-19, Ini Penjelasan Jika Ingin Menggelar Hajatan atau Resepsi Pernikahan0
- Tim Gabungan Pantau Covid-190
- EMP Malacca Strait AS Kunjungi dan Bagikan Masker ke IW-SPS0
- Pandemi Covid-19, Suasana Berbeda Peringatan Harganas ke-27 Pemkab Siak Tingkat Provinsi0
- Anggota DPRD Siak Indra Gunawan Sambangi Kantor IW-SPS0
Berita Populer
- Tenggelam 300 Tahun, Kapal Harta Karun Senilai Rp240 Triliun Ditemukan
- Dibangun dengan Dana Lebih Rp4 Triliun, Begini Kemewahan Rumah Termahal Sejagat
- Pesawat Jatuh Timpa Halaman Rumah, Seluruh Penumpang Tewas
- Ini Ramuan Ala Rumahan Atasi Kerutan di Bawah Mata
- Akhirnya, Bayi yang Ditemukan dalam Kantong Plastik, Kini Memiliki Orangtua Angkat
- Peran Forum Anak Siak Sangat Penting
- Pelaku Begal Tewas Dicelurit Korbannya
- Dipadati Ribuan Jamaah, Ustadz Yusuf Mansur Ajak Umat Muslim Bali Bersedekah
- Jadi Mualaf dan Mulai Puasa, Kiper Timnas Swedia : Menjadi Muslim, Saya Menemukan Agama Yang Indah
- Teluk Arab Memanas, Garda Revolusi Iran Tak akan Menghindar dari Tantangan AL AS
