
- Percepat Penerapan Digitalisasi Daerah, Alfedri: Pembayaran Pajak Daerah Bisa Melalui QRIS
- Karhutla Riau Aman dan Terkendali, Kepala BPBD Riau Minta Masyarakat Jangan Termakan Isu Tak Jelas
- Perwakilan DPRD Rohil Undang Para Tokoh Sempena HUT Ke 24 Tahun
- Sekdaprov Instruksikan Pengajuan Bonus Atlet Asean Paragames 2023 Kepada Kadispora Riau
- Selasa 3 Oktober, Babinsa Koramil 02/SA Giat Babinsa masuk Dapur warga binaan
- Selasa 3 Oktober, Pendampingan Penyemprotan Disinsfektan PMK URC Ternak di Kampung Lalang
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 02/Sungai Apit, Selas tanggal 3 Oktober
- Penanggulangan Karhutla di Wilayah Koramil 06/PWK Sabak Auh Selasa 3 Oktober
- Kegiatan Kampung Pancasila Koramil 06/Sabak Auh, Kegiatan Kampung Pancasila Koramil 06/Sabak Auh
- Kabupaten Siak Siaga Karhutla
NASA Temukan Kebocoran Gas di Planet Uranus

Keterangan Gambar : Ilustrasi Planet Uranus. (Foto: Courtesy NASA/JPL)
BERMADAH.CO.ID - Uranus merupakan planet ketujuh dari Matahari. Uranus adalah planet gas paling kecil di tata surya.
Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) melaporkan Planet Uranus mengalami kebocoran gas. Kebocoran ini ditemui oleh pesawat ruang angkasa Voyager 2 yang melewati gumpalan gas saat berada di dekat Uranus.
Diberitakan, Voyager 2 melewati gumpalan gas yang bernama plasmoid ini selama 1 menit. Pesawat yang telah tiba di Uranus sejak 34 tahun lalu kemudian mengirimkan data ke Bumi untuk melaporkan anomali tersebut. Wahana antariksa ini menjelajahi Uranus dengan jarak sekitar 80 ribu kilometer dari Uranus.
Sementara itu, seperti dijelaskan, perjalanan pesawat ruang angkasa melalui plasmoid hanya berlangsung sekitar satu menit, tetapi itu cukup lama bagi para ilmuwan untuk menentukan bahwa ada anomali tersebut.
NASA menduga plasmoid ini dibuang oleh Uranus melalui atmosfer. Uranus diprediksi telah kehilangan kandungan gas dalam atmosfer sebanyak 55 persen.
"Pengamatan pertama plasmoid dalam magnetosfer planet ini menjelaskan proses yang terjadi di magnetosfer Uranus dan menunjukkan bahwa plasmoid dapat memainkan peran besar dalam mengangkut plasma," ujar NASA.
Dilansir dari BGR, hilangnya gas atmosfer juga terjadi di planet lain termasuk Saturnus dan Jupiter. Kendati demikian, diperkirakan bahwa Uranus telah membocorkan lebih banyak gasnya daripada yang lain.
Data dari Voyager 2 ternyata tercatat sejak 1986, namun ditemukan oleh peneliti baru-baru ini. Plasmoid ini merupakan pertama kali plasmoid berada di dekat Uranus.
Dilansir dari Science Alert, penemuan ini tak hanya menunjukkan bahwa atmosfer Uranus mengalami kebocoran tapi juga mengungkapkan Uranus memiliki medan magnet meliuk.(***)
Sumber: cnnindonesia.com
Berita Terkait
- Buru Kehidupan di Luar Bumi, NASA Libatkan Ilmuan dari 24 Negara0
- NASA Temukan Objek Misterius di Mars0
- Suhu Planet Terpanas di Ekstrasurya Ini Diketahui Capai 4.300 Derajat Celcius0
- Peneliti Temukan Air Dingin di Planet Mars0
Berita Populer
- Panglima TNI Mutasi Jabatan 329 Perwira Tinggi
- Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Peran Forum Anak Siak Sangat Penting
- Tenggelam 300 Tahun, Kapal Harta Karun Senilai Rp240 Triliun Ditemukan
- Dibangun dengan Dana Lebih Rp4 Triliun, Begini Kemewahan Rumah Termahal Sejagat
- Pesawat Jatuh Timpa Halaman Rumah, Seluruh Penumpang Tewas
- Ini Ramuan Ala Rumahan Atasi Kerutan di Bawah Mata
- Akhirnya, Bayi yang Ditemukan dalam Kantong Plastik, Kini Memiliki Orangtua Angkat
- Pelaku Begal Tewas Dicelurit Korbannya
- Dipadati Ribuan Jamaah, Ustadz Yusuf Mansur Ajak Umat Muslim Bali Bersedekah
